Hai… Hai… Hai…

Saya sudah bekerja  lagi. ayooo… kasih selamat

Ini pekerjaan ketiga saya. pekerjaan ketiga di tahun ketiga saya lulus kuliah. Ajiyeeeeh…

Sebelum mendapatkan pekerjaan ini saya emang udah bertekad kalau bulan Januari saya sudah harus mendapatkan pekerjaan alias tidak menganggur lagi, setelah kira-kira enam bulan lebih saya nganggur gak jelas selesai pulang dari Jakarta tahun lalu.

Keinginan dan doa saya terkabul

Saya ini tipikal orang yang malas *disepak*, saya juga ngantukan. Jadi kalau siang di kantor saya pasti nguap-nguap. Berbeda dengan pekerjaan sebelumnya, pekerjaan saya kali ini mengharuskan saya untuk tampil kece dan gak boleh nguap-nguap sembarangan selama jam kantor sedang berlangsung *misuh2 .

Tapi yaaa… saya udah berjanji pada diri saya sendiri, kalau saya mau berubah. Pas nganggur kemarin, saya udah bertekad bulat untuk menjalani pekerjaan saya ini sebagai ibadah. Jadi dilakukannya penuh dengan rasa ikhlas dan syukur. Karena ngangggur gak punya uang dan pola hidup berantakan itu gak asyik, Jendral!

Jadi ya begitulah. Saya harus melewati ini. Menghadapi dengan ikhlas. Sebelum mendapatkan posisi yang saya mau, saya harus berada di posisi ini selama 2 tahun. Seperti kata ayah saya, semuanya harus dimulai dari bawah. Maka saya akan mulai dari bawah dengan mengeluarkan pikiran dan tenaga saya yang optimal untuk kemudian memudahkan saya mendapatkan apa yang saya mau.

Perusahaan saya ini adalah BUMN. Nyang mana jenjang karirnya jelas dengan gaji yang lumayan. Jadi setidaknya ketika saya mulai bete dengan apa yang saya lakukan atau merasa lelah setiap kali pulang kerja saya tinggal inget-inget yang enak-enaknya aja. Huahahaha…

Lagian saya emang mesti bersyukur seperti kata Manager saya. berhasil meleati tes demi tes dan diterima di perusahaan itu merupakan rejeki yang telah Tuhan atur buat saya. jadi saya mesti bersyukur. Toh nganggur itu gak enak.

Bekerja. Kalau kata Pimpinan Cabang saya lakukan dengan niat yang baik. Temen saya suka bilang, bekerja itu ibadah. Ok, keduanya akan saya lakukan.

Mengenai aksi menulis di sini, bukan intensitas menulisnya saya gak sesering dulu. soalnya pekerjaan saya kali ini gak seperti dua pekerjaan saya sebelumnya yang mana memungkinkan saya untuk posting dan chating di jam kerja. Hehehehe….

Jadi saya akan menulis malem, kalau saya gak capek. Atau seperti ini, shubuh-shubuh setelah sahur nunggu adzan shubuh.

Oh iya…

Saya tadi cuap-cuap soal ingin bekerja dengan ikhlas yak. Tapi saya inget, Senin kemarin saya tanya begini sama temen saya, “Ini hari apa?”

“Senin,” jawabnya santai.

“Ya elaaaaaa…. Masih Senin toh? Kamis kek…,”

Daaan… tetep aja saya ini karyawan yang ngitung hari nunggu wiken dan mantau kalender nyari tanggal merah

 

 

Saya masih butuh bangun telat dan tidur siang, Jendral!

* kemudian ditendang ke Guatemala*